Ma HUADDIN : apa itu agama ?
Pegangan Kita
“ADDINU NASIHATU LILLAHI WAROSULIH”
artinya: agama adalah satu nasihat agar mengerti allah dan rosulnya.
Pada hakikatnya arti dari kata agama adalah Akidah, sedangkan pengertian akidah itu sendiri adalah: prinsip atas satu pemahaman yang tentunya didasari oleh pengertian yang hak (ilmu). Pengertian dan pemahaman tentunya tidak datang dengan sendirinya melainkan harus dicari dan dipelajari. Maka yang dinamakan orang yang beragama bukan hanya ditentukan dari sebatas pengakuan atau dari faktor keturunan. Berarti ketentuan yang mendasar bagi seseorang beragama pada hakikatnya harus mengerti pada tuhanya(allah) sebagaimana dijelaskan AWALUDDIN MA’RIFATULLAH yang artinya awal atau pertama beragama harus mengerti pada tuhanya (allah)
Sebagaimana dijelaskan bahwa segala sesuatu yang sifatnya pengakuan tentunya harus ada syarat dan ketentuanya. Begitu pula halnya dengan pengakuan beragama yaitu :
- Syarat beragama
- Syahnya beragama
Untuk apa mengucapkan satu pengakuan apabila pangakuan tersebut pada hakikatnya tidak di akui (batal).
Syaratnya beragama :
Pada dasarnya syarat beragama adalah akil balig.
Akil : adalah sehat akal dan sehat pikiran
Balig : adalah dewasa yaitu dewasa dalam pemikiranya.
Syahnya beragama :
Ketentuan syahnya beragama dalam hukumnya adalah : harus mengerti yang disebut wajib, mustahil, jaiz. Tanpa mengerti dan memahami hal tersebut maka tidak mungkin pengakuan itu dianggap syah dalam hukumnya karena wajib, mustahil, jaiz merupakan pengertian yang menjurus tentang ketentuan yang intinya disebut akidah (agama).
Pengakuan yang bersifat umum yaitu satu pengakuan yang hanya didasari sebatas pengakuan atau hanya dari factor keturunan maka ketentuan tersebut disebut mualaf. Sedangkan pengakuan yang didasari dengan pengesyahan dalam hukumnya disebut mukalaf. Hal inilah yang membedakan keduanya.
Agama islam diartikan: aqidahnya islam. Kemudian orang yang mengaku beragama islam tapi tidak beraqidah maka batal agamanya walupun ia bersikeras mengakuinya.
Sebagaimana apa yang pernah dikatakan oleh nabi (Rosullullah) yang mengatakan bahwa pada awalnya agama itu asing dan nantinya akan kembali asing. Hal inilah yang menjadikan kekhawatiran bagi nabi setelah beliau wafat.
Rupanya kekhawatiran tersebut sudah terbukti yang artinya sekarang ini banyak umat beragama yang prinsifnya lebih mengutamakan hanya kepada amaliah sedangkan pengertian kepada allah (Tauhid) seolah-olah dikesampingkan, padahal pengertian tentang ketauhidan sebenarnya menjadi kewajiban yang pertama. Hal inilah yang sebenarnya sudah kembali asing. Maka hal ini pula nabi muhammad menyatakan
INNA DINA BADA’A GORIBAN. FASA YARJIU GORIBAN FATUBALIL GOROBA ALLAZINA YUSLIHUNA MA AF SADA HUNNASI MIN BA’DIN WASUNNATI.
Artinya :
“Sesungguhnya pada mulanya agama itu asing Dan akan kembali asing Maka beruntunglah bagi orang yang mengasingkan diri (orang yang memperbaiki aqidah) setelah aku tiada dan juga para pengikutku”.
Dasar dari hanya banyaknya bersandar pada amaliah, sementara pengertian kepada allah ta’ala (tauhid) dikesampingkan sehingga tidak mustahil terjadi banyaknya pendapat atau penafsiran yang berbeda pula, akibatnya terjadi perpecahan didalam islam itu sendiri. Sebagaimana diterangkan didalam kitab Goni’ah pada jus awal halaman 59 yang berbunyi :
“SATAFRIKU UMMATI WASUFINA ISNAINI MILLATI FURKON. KULLUHUM DHOLALA ILA WAHIDA WAHUA”
Artinya :
“Bakal terjadi atas umatku pecah menjadi 72 golongan Kesemuanya itu sesat. Melainkan satu yaitu (wahuwa) berarti jumlahnya menjadi 73.”
Adapun rincian dari 73 tersebut terjadi menjadi 10 kelompok yaitu:
73 kelompok itu terdiri dari :
- Ahlisunnah waljama’ah………: 1 (satu)
- Howarid………………………….: 13 (tiga belas)
- Syiah………………………………: 32 (tiga puluh dua)
- Mutajilah…………………………: 6 (enam)
- Murjiah……………………………: 16 (enam belas)
- Musabbina……………………….: 1 (satu)
- Jahmiyah…………………………: 1 (satu)
- Duroriyah………………………..: 1 (satu)
- Kalabiah………………………….: 1 (satu)
Dari yang sepuluh golongan tersebut dimanakah posisi kita sekarang .? sedangkan kesemuanya itu masih dalam satu wadah islam. dari 73 tersebut hanya satu yang selamat yaitu yang tidak KELIRU tentang pengertian tuhan (Allah) tidak ada Musyrik-Syirik.
Sebagaimana dijelaskan bahwa pengertian dari kata kata islam adalah damai yaitu di artikan damai hatinya. Maka anjuran atau perintah yang harus kita lakukan adalah hati kita dalam menyikapi segala urusan dunia maupun akherat. Dan hal ini menjadi tujuan manusia hidup didunia ini. Sebagaimana dalam satu keterangan yang menyatakan :
WALA MALUN WALA BANUN ILLA MAN ATALLAHA BIKOLBIM SALIM
Artinya :
“ Bukan harta dan bukan juga anak melainkan orang yang datang kepada allah dengan hati yang selamat “
1 muharram 1332 H
KH Muhammad Nawawi bin KH Muhammad Ruslan